tag:blogger.com,1999:blog-34356009786809568542024-02-20T09:17:09.854-08:00Jurnal PendidikanJika punya tulis dapat kirim ke www.adingadimansurabaya@gmail.comAdi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-3435600978680956854.post-51910058654041035722011-12-26T20:00:00.000-08:002011-12-26T20:00:59.671-08:00<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in;">
<i style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"><span style="font-size: large;"><span style="color: #333333;"><span style="color: #336699;"><a href="http://jagadgawe.blogspot.com/2011/12/semut-mengajarkan-kegigihan.html">Semut Mengajarkan Kegigihan</a></span></span></span></i><span class="Apple-style-span" style="color: #336699; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 11px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Pada awal berita PHK
akan di sampaikan saya benar benar cemas,maklum sebagai pegawai administrasi
bagaimana saya punya koneksi..saya berharap saya tidak ikut dalam daftar PHK…”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Namun sia sia harapan
saya tidak terwujud dan ketakutan saya terbukti …saya dipecat.Dengan pesangon
yang tidak cukup banyak saya berada dalam kondisi cemas malu bingung bercampur
menjadi satu.Punya niatan berwira usaha ..namun teman teman sesame PHK
mengatakan kalau tidak punya pengalaman wira swasta bisa bangkrut.Tambah ciut
nyali saya…”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Keuangan kian menipis
karena habis untuk kebutuhan sehari hari .saya sih mencoba kulakan baju anak
anak dan baju bayi …lagi lagi saya bingung bagaimana memulai menjualnya….saya
coba tawarkan tetangga kiri- kanan …nggak ada yang mau sambil saya merasa
mereka melihat dengan mata kasihan..</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Bertambah lah
persoalan saya saya jadi minder ditambah sekarang dagangan nggak laku…stress
..ya. ..”</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Ditengah kegalauan
saya ,saya melihat seekor semut hitam kecil merayap didinding sambil membawa
serpihan biscuit yang lebih besar dari tubuh semut.Lantaran nggak ada yang saya
kerjakan saya coba perhatikan apa yang dilakukan semut tadi.Seperti semut tadi
berkali kali terjatuh …tapi begitu dia terjatuh atau makanan terjatuh dia
berusaha mengangkat kembali dengan bersusah payah makanan yang dibawanya.
Saya mencatat semut itu jatuh bangun lebih dari 35 X ,setelah yang ke 36 X dia
mulai bisa merangkak sampai separuh embok dan bertemu dengan semut lainya
.Untuk kemudian digotong bareng hingga semut tadi sudah hilang dibalik
dinding.Dari sanalah saya baru sadar bahwa saya harus belajar dari perilaku
semut yang membanggakan itu.Saya mencoba baru beberapa kali ..sedangkan semut
itu jatuh bagun bersusah payah bangkit lebih dari 36 X…’</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;">
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“Setelah itu saya
bersemangat,mengetuk tiap rumah ,tiap sekolah ,tiap kantor untuk bertemu
banyak orang menawarkan dagangan setiap semangat mulai melemah saya mengingat
semut tadi…sampai akhirnya saya sukses seperti sekarang ini”.</span></i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span></div>
<i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">“<b>Intinya
kank,menjaga agar impian selalu terlihat didepan mata sehingga saya bersemangat
mencapainya.Kedua: Yakin dengan masa depan dan bergembira dalam memperjuangkan
keyakinan itu seperti semut itu tetap semangat mengangkat potongan biscuit
.ketiga ;Tangguh ,tidak mudah putus asa bila gagal,semut tadi berkali jatuh
dari tembok terus bangkit dan mengangkat lagi tanpa menyerah.”sepertinya kalau
kita tidak memegang prinsip ini kita kalah sama semut”.</b></span></i>Adi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3435600978680956854.post-70528620862786013612011-12-26T19:57:00.001-08:002011-12-26T19:57:28.270-08:00<div id="page-title" style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-style: italic; line-height: 20px;">
<h3 class="page-list-title" style="margin: 0px; position: relative;">
<span style="font-size: medium;">Membangun Budaya Baca dengan Perpustakaan Keliling</span></h3>
</div>
<span style="font-size: xx-small;"><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-style: italic; line-height: 20px;">Oleh: </span><b style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-style: italic; line-height: 20px;">Adi Ngadiman,S.Pd,MM.</b><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-style: italic; line-height: 20px;"> </span></span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Bila
buku sebagai jendela ilmu pengetahuan, maka perpustakaan adalah
gudangnya. Karena perpustakaan menyimpan buku-buku dan beragam jenis
informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para pengunjungnya.
Perpustakaan juga secara tidak langsung menjadi “pasar” bagi para
transaksional ilmu pengetahuan, tempat bertemunya para “pembeli” ilmu
pengetahuan dan beragam informasi yang harganya tidak dapat di ukur
dengan materi.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Buku
dan perpustakaan dua sejoli yang dirindu dan dibutuhkan oleh siapapun.
Namun terkadang, tidak jarang diantara kita mengabaikannya. Fakta, bahwa
banyak daerah di Indonesia membutuhkan buku-buku yang bermutu dan belum
tersentuh perpustakaan namun di sisi lain perpustakaan yang sudah ada
minim sekali pengunjung.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><b style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;"><br />Memaknai Perpustakaan</b><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Perpustakaan
selain disebut sebagai gudang ilmu pengetahuan juga dapat dikatakan
sebagai sumber informasi dan tempat rekreasi, mengapa demikan? </span><i style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Pertama</i><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">, perpustakaan dalam skala yang kecil sekalipun, tetap dapat dijadikan rujukan untuk berbagai informasi yang kita butuhkan. </span><i style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Kedua</i><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">,
selama di perpustakaan seseorang dapat membawa imajinasinya ke tempat
dimanapun dan rentang waktu kapanpun di dunia melalui buku.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><i style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Ketiga</i><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">,
pada perpustakaan tertentu, tidak hanya menyediakan buku-buku dan
sumber informasi tetapi juga menyediakan alat-alat permainan edukatif,
yang memungkinkan para pengunjung dapat belajar sambil bermain. </span><i style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Keempat</i><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">, perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai sarana rujukan dalam tugas-tugas belajar yang dibebankan oleh guru/dosen. </span><i style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Kelima</i><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">, perpustakan dapat menjadi tempat ”pelarian” bagi kita yang sudah mulai jenuh dengan hiruk pikuk suasana kerja/belajar.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Dengan
pemaknaan di atas, perpustakaan tidak lagi sebagai tempat yang
“angker”, sepi dan tempat hukuman bagi para siswa yang di anggap
bermasalah, perpustakaan juga tidak lagi identik dengan kumuh, debu dan
kaku. Konsekuensinya, perpustakaan harus dapat menyesuaikan dengan
kondisi kekinian dan selera yang dapat diterima “pasar” baik tampilan
maupun isinya.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><b style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Kondisi Perpustakaan di Tanah Air</b><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Perpustakaan
di Indonesia masih belum memadai, baik dari segi kuantitas dengan
melihat ketersediaan perpustakaan di berbagai wilayah Indonesia dan segi
kualitas yang menitikberatkan pada bagaimana pengeleloaan perpustakaan
agar sesuai dengan apa yang diharapkan di atas. </span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Selain
perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah melalui perpustakaan daerah,
nyaris tidak ada lagi perpustakaan umum yang dapat di akses dengan
mudah oleh pengunjung. Kalaupun ada, perpustakaan itu dibangun oleh
lembaga besar atau individu yang memiliki dana banyak yang mampu
membangun perpustakaan. Itu pun hanya lembaga besar atau individu yang
memiliki kesadaran bahwa perpustakaan merupakan asset yang berharga.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Perpustakaan-perpustakaan
yang sudah ada saat ini, kondisinya pun relatif memprihatinkan karena
pengelolaan yang seadanya dan orang-orang yang bekerja didalamnya pun
hanya sebagai pelengkap dan bukan sebagai idaman. Terkesan main-main,
tidak serius atau terlalu kaku dalam menemui para pengunjung. </span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Melihat
kondisi yang miris tersebut,bagi lembaga sosial kemanusiaan yang
memiliki perhatian cukup tinggi dalam bidang pendidikan, mencoba
memberikan alternatif program perpustakaan, kecil dan sederhana namun
dapat memberikan makna yang lebih kepada masyarakat terutama para
pengakses perpustakaan dan pecinta buku.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><b style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Perpustakaan Keliling sebagai Model</b><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">Dalam
kiprahnya sebagai lembaga yang peduli terhadap perbaikan masa
depan,perlu mengembangkan program-program perpustakaan yang terintegral
dalam program pendidikan.Perlu mengembangkan program perpustakaan
keliling di landasi beberapa hal sebagai berikut:</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">1. Perpustakaan keliling dapat menjangkau daerah-daerah yang terpencil</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">2.
Bersifat aktif, artinya tidak menunggu para pembaca yang datang, tetapi
menjemput anak-anak dan para pengunjung untuk dapat membaca.</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">3. Suasana bersifat mobile, tidak monoton, kaku dan “angker”</span><br style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;" /><span style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;">4. Program perpustakaan keliling relatif lebih murah</span>Adi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3435600978680956854.post-43495491582885967982011-12-26T19:54:00.001-08:002011-12-26T19:54:45.008-08:00<table class="contentpaneopen" style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"><span style="font-size: large;">TPP Guru Honorer Distop </span></td><td class="contentheading" width="100%"><br /></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?view=article&catid=25%3Anasional&id=14498%3Atpp-guru-honorer-distop-&format=pdf&option=com_content&Itemid=29" rel="nofollow" style="color: #6699cc; text-decoration: none;" title="PDF"><br /></a></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?view=article&catid=25%3Anasional&id=14498%3Atpp-guru-honorer-distop-&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_content&Itemid=29" rel="nofollow" style="color: #6699cc; text-decoration: none;" title="Cetak"><br /></a></td><td align="right" class="buttonheading" width="100%"><a href="http://www.jambi-independent.co.id/jio/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5qYW1iaS1pbmRlcGVuZGVudC5jby5pZC9qaW8vaW5kZXgucGhwP29wdGlvbj1jb21fY29udGVudCZ2aWV3PWFydGljbGUmaWQ9MTQ0OTg6dHBwLWd1cnUtaG9ub3Jlci1kaXN0b3AtJmNhdGlkPTI1Om5hc2lvbmFsJkl0ZW1pZD0yOQ==" style="color: #6699cc; text-decoration: none;" title="E-mail"><br /></a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="background-color: white; color: #631f1f; float: right; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;"><span class="small">.</span></span>
<table class="contentpaneopen" style="background-color: white; color: #631f1f; font-family: Arial,Tahoma,Helvetica,FreeSans,sans-serif; font-size: 15px; font-style: italic; line-height: 20px;"><tbody>
<tr><td><br /></td></tr>
<tr><td valign="top"><span class="small"></span></td></tr>
<tr><td class="createdate" valign="top"><br /></td></tr>
<tr><td valign="top"><div align="justify">
</div>
<strong><span style="font-size: x-small;">Bagi Guru Nakal, TPP Dikembalikan ke Negara</span></strong><div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<strong><em></em></strong>Besok (25/11) seluruh guru di Indonesia
merayakan Hari Guru yang ke-66. Diperkirakan, tidak ada suka cita dan
proses tiup lilin dalam perayaan hari ulang tahun guru ini. Pasalnya,
penyaluran tunjanganan profesi pendidik (TPP) bagi guru tidak tetap
(GTT) atau guru honorer bakal distop. Selain itu, bagi guru yang
terbukti nakal saat proses sertifikasi guru, TPP terancam harus
dikembalikan ke kas negara.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Ancaman keras ini tertuang dalam surat edaran yang diteken Sekretaris
Jendral (Sekjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Ainun Na’im. Surat edaran ini juga ditembuskan mulai dari menteri hingga
jajaran eselon satu lingkungan kementerian berslogan Tut Wuri Handayani
itu.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Ada beberapa poin penting dalam surat edaran bernomor
088209/A.C5/KP/2011 ini. Poin pertama, ditujukan untuk GTT atau guru
honorer dimana SK pengangkatannya bukan oleh pejabat yang berwenang, dan
gajinya bukan dari APBD atau APBN. Guru honorer yang digaji non APBD
atau APBN ini, lazim disebut guru honorer kategori II. Dalam surat
edaran tadi, guru honorer kategori II ini tidak bisa disertifikasi.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Ketentuan serupa juga ditujukan untuk GTT atau guru honorer di sekolah
swasta yang SK pengangkatannya bukan oleh yayasan. Menurut Ketua Umum
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo di
Jakarta kemarin (23/11), ada beberapa guru honorer di sekolah swasta
yang mengantongi SK dari kepala sekolah. "SK-nya bukan dari ketua
yayasan," kata dia.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Menurut surat edaran dari Sekjen Kemendikbud ini, jika ditemukan guru
honorer kategori II atau guru honorer di sekolah swasta dengan SK
pengangkatan bukan dari yayasan yang ditetapkan lolos sertifikasi,
dinyatakan agar tidak dibayarkan TPP-nya.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Dalam surat edaran ini, kepala dinas pendidikan kabupaten dan kota
dihimbau untuk memverifikasi dengan benar daftar calon penerima
tunjangan sertifikasi. Jangan sampai tunjangan dikucurkan untuk dua
kategori guru honorer tadi.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Dalam surat ini, aturan sertifikasi seperti tertuang dalam ayat 5 pasal
63 PP 74 Tahun 2008 tentang tentang Guru harus benar-benar ditegakkan.
Diantaranya, Kemendikbud mengancam akan memberhentikan atau memecat guru
jika terbukti memperoleh sertifikat dengan cara melawan hukum.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Konsekwensi dari pemecatan ini, guru yang bersangkutan harus
mengembalikan seluruh TPP yang sudah diterima selama ini. Khusus ancaman
kedisiplinan dalam memperoleh sertifikat ini, berlaku baik untuk guru
honorer maupun guru PNS. Kemendikbud juga akan memberikan surat teguran
kepada dinas pendidikan kabupaten, kota, hingga provinsi jika ditemukan
ada praktek melanggar hukum dalam penetapan sertifikasi guru.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Lebih lanjut Sulistyo mengatakan, surat edaran ini benar-benar
menakutkan bagi guru honorer yang penghasilannya bukan dari APBN atau
APBD. "Jika ada yang sudah dinyatakan lolos (sertifikasi guru, Red),
terus tunjangannya ditarik kan kasihan," katanya. Meskipun begitu,
Sulistyo mengakui jika dalam aturannya memang guru honorer yang boleh
mendapatkan kucuran TPP hanya yang mendapatkan penghasilan dari APBN dan
APBD.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
"Pertanyaannya sekarang, kenapa mereka bisa sampai lolos sertifikasi.
Berarti dalam sistemnya ada lobang," ujar pria yang juga menjadi anggota
DPD asal Provinsi Jawa Tengah itu. Sulistyo menegaskan, dalam kasus
lolosnya guru honorer kategori II dalam program sertifikasi guru tidak
bisa semata-mata menyalahkan guru.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Sulistyo juga meminta panitia sertifikasi guru mulai dari dinas
pendidikan kabupaten/kota, provinsi, hingga perguruan tinggi harus
dievaluasi kenapa ada guru yang seharusnya tidak lolos sertifikasi kok
diloloskan. Evaluasi juga harus dilakukan pada perwakilan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kemendikbud di tingkat provinsi hingga di pusat.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Begitu pula terhadap ancaman pengembalian uang TPP karena guru terbukti
melanggar hukum saat mendaftar sertifikasi. Diantaranya memalsukan
ijazah atau menyuap pejabat dinas pendidikan. Sulistyo meminta tidak
hanya guru yang disalahkan. Tetapi pejabat di dinas pendidikan yang
meloloskan ijazah palsu atau penerima suap ini juga harus ditindak
tegas.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
"Logikanya, jika prosesnya sudah salah kok hanya gurunya saja yang
disalahkan," tegas Sulistyo. Dia tidak ingin kasus ini terjadi dalam
sertifikasi tahun depan. Dia mengakui, akibat dari keluarnya surat ini
muncul keresahan di beberapa kota. Diantaranya yang menonjol di Kota
Bandung.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Di kota lautan api itu, sejumlah guru honorer kategori II yang siap
mengikuti proses sertifikasi protes. Pasalnya, mereka merasa terancam
tidak bisa ikut sertifikasi gara-gara surat edaran Kemendikbud tadi.
Padahal, diantara mereka sudah terdaftar dalam data nomor unik pendidik
dan tenaga pendidikan (NUPTK) online BPSDMP-PMP Kemendikbud.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Di bagian lain, pihak BPSDMP-PMP Kemendikbud selaku ujung tombak
sertifikasi guru menanggapi enteng surat edaran tadi. Kepala BPSDMP-PMP
Kemendikbud Syawal Gultom saat ditemui di kantornya mengatakan surat
edaran tadi tidak bisa dipandang kaku. "Surat itu sifatnya kontekstual,"
kata dia.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Gultom mengatakan, ada laporan guru yang memperoleh sertifikasi ternyata
tidak mengajar sesuai ketentuan yaitu 24 jam per minggu. "Sudah
nyata-nyata tidak sesuai ketentuan, masak harus dipaksakan menerima
tunjangan (TPP, Red)," terangnya.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Untuk itu, Gultom berharap guru-guru tidak terlalu risau dengan
keluarnya surat edaran tadi. Dia menandaskan, surat edaran ini
dikeluarkan murni untuk menegakkan aturan pengucuran TPP. Pihak
Kemendikbud hanya ingin memastikan TPP dikucurkan kepada guru yang
benar-benar layak menerima.</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Gultom juga mengatakan, tidak benar jika upaya penyetopan ini didasari
karena kuangan negara yang menipis. Dia menandaskan, pemerintah sudah
menyiapkan duit untuk TPP guru hingga periode pembayaran 2012 nanti. Dia
masih belum berani membeberkan apakah dengan keluarnya surat ini akan
mempengaruhi database calon peserta sertifikasi guru 2012 yang sudah
terdata rapi di tempatnya.</div>
</td></tr>
</tbody></table>Adi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3435600978680956854.post-45555911123744145822011-12-21T18:42:00.000-08:002011-12-26T19:52:43.834-08:00<br />
<h2 class="title" style="background-color: #e4eaed; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #091823; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 24px; line-height: 24px; margin-bottom: 8px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sekolah Aneh, Guru Lebih Banyak dari Murid Sekolah </h2>
<div class="postdate" style="background-color: #e4eaed; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #000002; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; font-style: italic; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Posted by <b style="font-weight: bold;">PSnews</b> on August 4th, 2011</div>
<div class="entry" style="background-color: #e4eaed; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #353535; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 8px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sumbawa Besar, PSnews -</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Aneh tapi nyata. Jika sekolah lain kekurangan guru, maka berbeda halnya dengan SMPN 5 SATAP Uma Buntar.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sekolah ini justru memiliki guru lebih banyak dibanding siswanya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Konidisi ironi ini diadukan warga Uma Buntar, Zulkarnaen pada Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa .</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
“SMPN 5 SATAP memiliki guru sebanyak 25 orang, sementara siswanya hanya 19 orang,” ungkap Zulkarnaen.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span id="more-2219" style="border-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Bahkan untuk membayar insentif Guru Tidak Tetap (GTT) 100 ribu setiap bulan, Kepala Sekolah setempat menggunakan dana BOS.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Zulkarnaen menambahkan, sekolah itu tidak memiliki rencana kerja termasuk perbaikan komponen dan juga rencana kerja tahunan yang menjadi dasar pengelolaan sekolah.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam membuat rencana kegiatan dan anggaran sekolah RAKS, sebenarnya dana BOS integral dalam RAKS sesuai permen Diknas 37 tahun 2010.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Di samping itu, ada beberapa mata pelajaran seperti bahasa inggris diajarkan oleh dua orang guru. Sehingga guru mata pelajaran kesulitan mengukur standar penyampaian antara masing-masing guru.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Parahnya lagi, papar Zulkarnaen, oknum kepala sekolah setempat juga jarang hadir di sekolah lantaran sibuk mengurus busnya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Kebijakan unik lainnya yang dilakukan kepala sekolah, ungkap Zulkarnaen, yakni saat pembagian raport.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyerahan nilai siswa oleh guru, bersamaan dengan pembagian raport.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Menanggapi laporan warga, Kabid Dikdas Diknas Sumbawa, A Rahman, SPd menyatakan, pihaknya bersama tim akan turun ke lokasi guna meminta keterangan dari pihak terkait.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Rahman menjelaskan, jumlah guru yang wajib dimiliki SMP SATAP maksimal 6 orang dan seandainya kurang dapat diambil dari guru SD SATAP.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Sambirang Ahmadi mengungkapkan, kejadian seperti ini banyak terjadi di Sumbawa khususnya di daerah terisolir.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk itu masyarakat diminta untuk berperan aktif mengontrol setiap masalah yang ada, seperti penggunaan dana BOS, tenaga pendidik dan lainnya.</div>
</div>
<div class="entry" style="background-color: #e4eaed; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; color: #353535; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 8px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Aneh tapi nyata. Jika sekolah lain kekurangan guru, maka berbeda halnya dengan SMPN 5 SATAP Uma Buntar.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sekolah ini justru memiliki guru lebih banyak dibanding siswanya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Konidisi ironi ini diadukan warga Uma Buntar, Zulkarnaen pada Komisi IV DPRD Kabupaten Sumbawa .</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
“SMPN 5 SATAP memiliki guru sebanyak 25 orang, sementara siswanya hanya 19 orang,” ungkap Zulkarnaen.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span id="more-2219" style="border-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Bahkan untuk membayar insentif Guru Tidak Tetap (GTT) 100 ribu setiap bulan, Kepala Sekolah setempat menggunakan dana BOS.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Zulkarnaen menambahkan, sekolah itu tidak memiliki rencana kerja termasuk perbaikan komponen dan juga rencana kerja tahunan yang menjadi dasar pengelolaan sekolah.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Dalam membuat rencana kegiatan dan anggaran sekolah RAKS, sebenarnya dana BOS integral dalam RAKS sesuai permen Diknas 37 tahun 2010.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Di samping itu, ada beberapa mata pelajaran seperti bahasa inggris diajarkan oleh dua orang guru. Sehingga guru mata pelajaran kesulitan mengukur standar penyampaian antara masing-masing guru.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Parahnya lagi, papar Zulkarnaen, oknum kepala sekolah setempat juga jarang hadir di sekolah lantaran sibuk mengurus busnya.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Kebijakan unik lainnya yang dilakukan kepala sekolah, ungkap Zulkarnaen, yakni saat pembagian raport.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Penyerahan nilai siswa oleh guru, bersamaan dengan pembagian raport.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Menanggapi laporan warga, Kabid Dikdas Diknas Sumbawa, A Rahman, SPd menyatakan, pihaknya bersama tim akan turun ke lokasi guna meminta keterangan dari pihak terkait.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Rahman menjelaskan, jumlah guru yang wajib dimiliki SMP SATAP maksimal 6 orang dan seandainya kurang dapat diambil dari guru SD SATAP.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Sambirang Ahmadi mengungkapkan, kejadian seperti ini banyak terjadi di Sumbawa khususnya di daerah terisolir.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Untuk itu masyarakat diminta untuk berperan aktif mengontrol setiap masalah yang ada, seperti penggunaan dana BOS, tenaga pendidik dan lainnya.</div>
</div>Adi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3435600978680956854.post-68681794770240330942011-11-03T19:33:00.001-07:002011-12-24T10:58:29.644-08:00<br />
<div class="post-header" style="background-color: #539bcd; color: #999999; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin-bottom: 1.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8369789403718974598" style="background-color: #539bcd; line-height: 1.4; position: relative; width: 848px;">
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #bbbbbb; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font: normal normal normal 18px/normal Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative;">
<span style="font-size: large;">
Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula di Sekolah</span></h3>
<h3 class="post-title entry-title" style="color: #bbbbbb; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font: normal normal normal 18px/normal Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; position: relative;">
<i style="color: olive; font-family: Arial; font-size: 16px; line-height: 1.4;"><span style="color: red;">Oleh Adi Ngadiman,S.Pd.MM.</span> </i></h3>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-164883089867088770" style="line-height: 1.4; position: relative; width: 848px;">
<div style="color: #bbbbbb; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="color: #bbbbbb; font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif;">
<span class="Apple-style-span" style="color: red;"><span style="font-family: Arial;"><i> </i></span><span style="font-family: Arial;"><b>PEMILIHAN umum sebagai pilar utama negara dengan sistem demokrasi merupakan sarana politik yang tepat untuk mewujudkan lembaga yang representatif, akuntabel, dan berlegitimasi.</b><br />Pemilu memegang kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi modern guna penyampaian aspirasi rakyat untuk memilih pemimpin yang akan menentukan kebijakan strategis institusi kenegaraan dalam kurun waktu lima tahun. Dalam setiap pergantian pimpinan, tuntutan demokrasi seakan menjadi hal yang besar untuk terwujudnya suatu tatanan sosial yang bebas, jujur, adil, pluralis, dan toleran dalam kehidupan yang damai, aman, dan beradab.<br /><br /><br />Pelaksanaan pemilu dilaksanakan secara langsung, termasuk pemilihan kepala daerah (pilkada) yang merupakan fenomena baru bagi masyarakat Indonesia. Namun sayangnya, kegiatan tersebut selalu diakhiri dengan konflik yang menimbulkan kerugian materiil maupun nonmateriil, bahkan terkadang sampai mengorbankan nyawa. Hal yang sangat tragis terjadi di negara demokrasi yang menjunjung tinggi hukum. Hal ini membuktikan kalau pendidikan politik masyarakat Indonesia pada umumnya masih belum menunjukkan perkembangan yang sesuai dengan harapan.<br /><br /><br />Untuk mewujudkan pemilu yang sesuai dengan harapan, sekolah mempunyai peranan penting melalui pendidikan politik bagi siswa. Pendidikan politik di persekolahan dapat diberikan melalui pendidikan pemilih (voters education) bagi siswa sebagai pemilih pemula yang memiliki jumlah sangat signifikan dalam kegiatan pemilihan.<br />Pendidikan pemilih memiliki peranan yang sangat penting dalam membangkitkan kesadaran dan daya kritis siswa tentang hak pilihnya, sehingga siswa memiliki pemahaman akan pelaksanaan pemilu yang merupakan bagian dari proses demokrasi yang dilakukan dengan sepenuh hati. Dengan begitu, siapa pun yang menduduki kursi kepemimpinan adalah mereka yang benar-benar berkualitas, memiliki integritas tinggi, jujur, adil, amanah, dan terhindar dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.<br /><br /><br />Selain itu, pendidikan pemilih merupakan metode preventif yang cukup efektif untuk mengeliminasi konflik massa dalam kegiatan politik. Kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen dan terkotak-kotak dalam beberapa kelompok menjadi pemicu munculnya konflik. Oleh karena itu, masyarakat, dalam hal ini siswa, diharapkan memiliki kecerdasan politik, sehingga mereka tidak lagi menjadi objek dalam pemilu, tetapi mereka dapat menjadi subjek yang kritis dalam menentukan pilihan politiknya, sekaligus menjadi pendorong pendewasaan partai politik untuk lebih memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan kepentingan perorangan atau kelompok.<br /><br /><br />Guru, khususnya guru PKn memiliki peranan yang penting dalam pendidikan politik di persekolahan. Guru PKn dituntut selalu meningkatkan kemampuan dan wawasannya untuk mengembangkan kurikulum melalui berbagai kegiatan peningkatan profesionalisme guru, baik dalam pengembangan materi, metode, model, maupun media ajar, karena fenomena politik dan ketatanegaraan yang sangat dinamis, sehingga pembelajaran PKn harus mampu menyuguhkan sesuatu yang menarik dan menggairahkan siswa yang haus akan informasi.<br /><br /><br />Melalui pendidikan pemilih, para pelajar sebagai bagian dari warga negara dapat melaksanakan hak politiknya dengan kesadaran politik yang kritis dan rasional, sehingga mereka tidak dimanfaatkan secara gegabah oleh orang atau kelompok yang memiliki kepentingan tertentu. Dengan pendidikan pemilih, diharapkan para pelajar mampu mentransfer dan menyosialkan pengetahuannya dalam lingkungannya masing-masing, baik di keluarga maupun masyarakat di sekitarnya.*** </span></span></div>
</div>
</div>Adi Ngadiman,S.Pd,MMhttp://www.blogger.com/profile/05962911974244976007noreply@blogger.com0